Panen Bawang Merah Petani Menjerit

Hartanto 06 September 2018 10:42:48 WIB

Saat panen raya bawang merah, petani bukannya menikmati musim panen, melainkan justru menjerit lantaran harga anjlok jauh dari perkiraan. 

Ketua Gapoktan Desa Tirtohargo, Wintolo mengatakan, harga bawang merah saat ini menurun cukup drastis hingga sekitar Rp 8000 per kilogram dari para petani. ‘’Banyak yang justru merugi karena harganya terlalu jauh. Untuk menutup ongkos produksi saja tidak cukup,’’ terang Wintolo, kemarin.

Harga membuat para petani di Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek hampir putus asa. ‘’Agar dapat menutup ongkos produksi dan mendapatkan sedikit keuntungan idealnya harga jual mencapai Rp 15 ribu per kilogram. Tapi kalau sudah di bawah Rp 10 ribu diperkirakan akan merugi. Dan sekarang ini malah hanya kisaran Rp 7 ribu - 8 ribu,’’ terangnya.

Menurut perhitungannya, untuk setiap satu hektare ditaksir membutuhkan Rp 70 juta. Sedangkan untuk masa panen pertama diperkirakan hanya Rp 30 juta. Padahal saat masa tanam keduanya biasanya mengeluarkan biaya produksi yang lebih banyak lagi.

Untuk itulah dia mendesak agar pemerintah dapat memperhatikan para petani bawang merah.Pihaknya berharap selain menetapkan harga eceran tertinggi (HET) juga harus ada harga eceran terendah. Sehingga saat harga jatuh, petani bawang merah tidak terlalu merugi.

Komentar atas Panen Bawang Merah Petani Menjerit

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License