PROTOKOL SEHAT RAKYAT

Hartanto 16 Agustus 2021 12:44:28 WIB

Bapak ibu yang berbahagia,

Menanggapi persoalan covid 19 yang sampai hari ini masih ada, berikut ini kami sampaikan tulisan terkait protokol kesehatan yang bisa melengkapi protokol kesehatan yang disampaikan pemerintah. Tulisan ini kami salin sepenuhnya dari tulisan yang ada di akun facebook Sidi Aritjahya.

Selain itu juga kami sampaikan link terkait bincang-bincang dengan beberapa ahli terkait covid 19. Ini bukan tentang upaya untuk melemahkan upaya protokol kesehatan dan upaya penanggulangan covid 19 yang dilakukan pemerintah. Tetapi untuk menambah "kelengkapan" upaya yang bisa dilakukan oleh kita semua. 

Kepada semua fihak yang kontennya, baik tulisan maupun video nya, kami gunakan, mohon ijin untuk kami sebar luaskan.

Semoga bermanfaat.

PROTOKOL SEHAT RAKYAT

Ala dr. Sidi Aritjahja

Rabu, 11 Agustus 2021

Libur tahun baru Islam kali ini aku manfaatkan untuk silaturahmi sowan kepada dr. Sidi Aritjahja di Yogyakarta. Beliau adalah dokter medis yang memberikan resep kepada para pasiennya dengan ramuan jamu godokan. Beliau juga ahli di bidang Grafologi, di mana cukup dengan mengamati model tulisan si pasien beliau dapat mendiagnosa penyakit apa yang sedang diderita.

Beliau, bersama rekan dokter lainnya, aktif melakukan berbagai penelitian di bidang kesehatan. Termasuk saat pandemi corona seperti sekarang ini beliau aktif meneliti tentang virus dan mencari berbagai upaya untuk menjaga agar kesehatan tetap terjaga.

Dalam obrolan kami, di antara yang disampaikan oleh dokter lulusan UGM ini adalah bahwa upaya mencegah penularan dan penyebaran virus yang saat ini masih terus digemborkan adalah upaya yang sudah tidak relevan lagi. Yang semestinya kita bicarakan dan upayakan sekarang adalah bagaimana caranya agar tubuh kita selalu siap kapanpun dan di manapun untuk menghadapi dan melawan jika suatu saat virus ini menghampiri tubuh kita.

Mengapa demikian?

“Karena virus ini sudah ada di mana-mana dan mengenai siapapun dan apapun.” Jelasnya.

Menurutnya, seperti banyak diberitakan bahwa saat ini banyak orang dan barang yang terkena virus corona. Air PAM, gagang pintu, sambal cireng, kulit buah, bahkan harimau yang ada di kandang semua sudah terpapar corona. Orang yang tak bermasker dan yang bermasker, yang keluyuran di luar rumah dan yang hanya berdiam di dalam rumah, pun banyak yang dinyatakan positif corona saat menjalani test antigen atau PCR.

Maka itu artinya virus sudah ada di mana-mana. Kita sudah hidup berdampingan dengan virus ini. Maka membicarakan dan mengupayakan agar tubuh mampu membentengi diri itu jauh lebih relevan dari pada masih saja berbicara soal mencegah penularan.

Lalu apa solusi nyata yang ditawarkan dokter yang low profil ini?

Pertama, untuk merusak virus yang menempel di bagian luar tubuh disarankan untuk mandi dan cuci tangan yang bersih dengan menggunakan sabun. Ini dikarenakan virus dapat rusak dengan sabun tersebut.

Kedua, untuk mengeluarkan virus yang telah menempel di rongga hidung dan atau mulut dengan cara mencuci hidung dengan air larutan garam krosok atau garam tak beryodium. Secara simpel caranya; satu sendok makan munjung garam dilarutkan ke dalam satu liter air, diaduk hingga garamnya benar-benar larut, taruh di wadah yang bermulut kecil seperti botol kecap atau semacamnya, tunduk dan miringkan kepala, melalui mulut botol yang kecil masukkan air garam ke lubang hidung kiri dan air akan keluar melalui lubang hidung kanan atau dari mulut, gantian masukkan air ke lubang hidung kanan dan air akan keluar dari lubang hidung kiri atau dari mulut, lakukan masing-masing 3 kali.

Cara ini berfungsi untuk mengurangi populasi virus yang ada di hidung dan mulut serta melepas dan mengeluarkannya.

Ketiga, bila virus sudah masuk ke dalam tubuh dokter yang suka guyon ini menawarkan ramuan herbal 131. Apa itu? 1 jari jahe, 3 batang serai/sereh/kamijara, dan 1 jari lengkuas/laos dimasak dengan 1 – 2 liter air hingga mendidih, diminum 1 – 2 kali sehari. Ini apabila digunakan untuk menjaga kekebalan tubuh. Namun bila sudah terkena virus dengan gejala-gejala yang ada maka cara memasaknya dengan 3 gelas air dimasak sampai menjadi 2 gelas saja.

Sebagaimana diketahui, bahwa virus akan rusak apabila terkena sabun. Bila virus itu masih menempel di bagian luar tubuh maka solusinya bisa dengan mandi dan cuci tangan menggunakan sabun. Tapi bila virus itu sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh, masak iya kita akan minum air sabun dalam rangka melawannya? Bunuh diri itu!

Maka dipakailah cara alami dengan memanfaatkan tanaman herbal yang memiliki kandungan sabun (saponin), di antaranya ya bahan 131 itu. Bila ramuan ini dikonsumsi setiap hari maka tubuh kita akan selalu mengandung “sabun”. Dengan demikian ketika ada virus yang masuk tubuh kita yang “bersabun” itu akan melawan dan menghancurkan virus tersebut.

Sebetulnya ramuan herbal 131 ini diteliti dan ditemukan oleh dokter Ari jauh-jauh tahun (bukan sekedar jauh-jauh hari) sebelum adanya wabah corona. Namun temuannya ini tidak dipublikasikan dan hanya untuk kalangan sendiri. Namun melihat kondisi dan dampak wabah corona yang begitu memberatkan masyarakat, dan juga didukung dengan penelitian beliau dan teman-teman dokter lainnya terhadap virus corona, vaksin, dan hal lain yang berkaitan dengan itu, maka beliau memutuskan untuk mempublikasikan ramuan ini. Kini ramuan 131 telah dirasakan manfaatnya oleh banyak masyarakat luas di seluruh Indonesia, baik untuk membantu penyembuhan infeksi corona maupun penyakit lainnya.

Apa sebenarnya manfaat ramuan 131?

Di antara manfaat ramuan ini adalah untuk mengencerkan darah, mengencerkan lendir dahak, dan menghambat pertumbuh-kembangan virus.

Melihat manfaat yang demikian itu sesungguhnya ramuan 131 bukan saja untuk membantu menjaga diri dari virus (Corona), tapi juga untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit lainnya. Kalau kita membaca banyak testimoni di FB dari para pengonsumsinya, banyak di antara mereka yang mengalami berbagai gangguan kesehatan cukup terbantu dan mengalami perbaikan setelah rutin mengkonsumsi ramuan ini.

Dokter Ari juga sangat menyarankan bagi siapapun yang telah divaksin covid untuk mengkonsumsi ramuan 131, mengingat beberapa alasan yang beliau temukan dalam penelitannya.

Oh ya..... Sssssstttt....

Di Facebook banyak juga yang memberikan testimoni bahwa ramuan ini “tidak baik” bagi yang tidak punya atau tidak nyanding pasangan. Ehm... ehm...

Lebih jauh tentang ramuan ini silakan dicari di google atau FB dengan kata kunci “ramuan 131”, “resep 131” atau “131 dr Sidi”.

Walhasil, apa yang dilakukan dan diberikan oleh dr. Ari dan para teman dokternya ini adalah salah satu ikhtiyar untuk tetap sehat di masa pandemi ini. Bila Anda merasa yakin dan cocok silakan memakainya, bila tidak silakan mencari lainnya. Apapun pilihan kita, sesungguhnya keputusannya ada pada Gusti Allah. Tetap Ikhtiyar dan jangan abaikan tawakal.

Sumber:

Wawancara dan tulisan dr. Sidi Aritjahja (mohon koreksi dok)

Dirangkum dan tulis:

Yazid Muttaqin

Link bincang covid ada di : (https://www.facebook.com/brucywaini.waini/videos/1239050463197479)

Komentar atas PROTOKOL SEHAT RAKYAT

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License