Kalurahan Tirtohargo

Pengajian umum dengan judul Lailatul Ijtima’ merupakan acara rutin lapanan MWC NU Kapanewon Kretek. Acara ini sudah berlangsung lama dan dilaksanakan dengan cara bergilir dari masjid ke masjid di lima kalurahan di kapanewon Kretek. Setiap malam Sabtu Kliwon pengajian umum ini digelar untuk warga Nahdliyin se Kapanewon Kretek.

Pada kesempatan bulan Juli 2023 Tirtohargo mendapat giliran untuk menjadi tuan rumah pengajian akbar tersebut. Adalah masjid Al-Husna yang berada di wilayah Dusun Gunung Kunci, tepatnya di wilayah RT 02 yang akan mendapat kehormatan sebagai tempat penyelenggaraan.

“Pengajian akan dilaksanakan pada hari Jum’at malam Sabtu Kliwon, tanggal 7 Juli 2023” kata Supriyana, ketua Panitia Pengajian yang sekaligus adalah Ketua Tanfidziah NU ranting Tirtohargo. 

Pada rapat kedua yang dilaksanakan pada hari Jum’at 23 Juni 2023 bertempat di Masjid Al-Husna dihadiri pengurus MWC NU Kretek. Hadir pada pertemuan tersebut, Abdul Musthofa, sekretaris pengurus MWC Kretek bersama 4 anggota turut membahas dan memberikan saran pertimbangan terhadap rencana kegiatan tersebut.

Dalam rapat tersebut dibahas terkait dengan persiapan tempat, konsumsi, pembicara, sound system, pengamanan, parkir dan juga ijin atau pemberitahuan kegiatan.

Dalam sambutan pengantarnya, sekretaris MWC, Abdul Musthofa menyampaikan bahwa terkait dengan kegiatan pengajian ini MWC akan membantu untuk pengadaan sound system, honor pembicara dan hadroh sebagai pembuka acara. Sedang pihak tuan rumah menyediakan tempat, konsumsi dan transit tamu VIP, konsumsi bagi peserta, tenaga pengamanan dan parkir.

“Untuk pengajian mendatang, MWC sudah mengontak ustadz Hendri Sutopo dari Krapyak” ucap Abdul Musthofa yang juga menjabat Kasi Pelayanan Kalurahan Tirtosari itu.

Seluruh pengurus ranting NU Kalurahan Tirtohargo juga hadir dalam pertemuan itu. Untuk konsumsi peserta disepakati bahwa Panitia akan menyediakan konsumsi berupa “nuk” dan minum sejumlah 1.800 buah yang dibagi ke dalam 5 masjid di kalurahan Tirtohargo. 4 masjid mendapat jatah masing-masing 400 nuk, yaitu Sabilul Huda, Baiturrahman, Al-Husna dan Nurul Hidayah. Sementara Masjid Al-Iman mendapat jatah 200 buah nuk. “Jumlahnya menjadi 1800” kata Supriyana, yang juga mantan Lurah Kalurahan Tirtohargo tersebut.

Untuk penyelenggaraan even tersebut, panitia dengan ijin dari pemerintah setempat terpaksa menutup akses jalan di depan masjid Al-Husna untuk 2 hari yaitu Kamis dan Jumat.

Rapat ditutup doa dan diakhiri dengan makan bakso bersama.