Kalurahan Tirtohargo

Tirtanews, Tirtohargo : Kelompok Pemuda-Pemudi Baros (KP2B) Desa Tirtohargo Kretek Bantul mengolah sampah laut berupa potongan-potongan kayu, menjadi berbagai barang kerajinan kualitas ekspor.    

Dwi Ratmanto selaku Ketua Divisi Konservasi KP2B menjelaskan, potongan sampah kayu yang hanyut terbawa banjir hingga ke muara Sungai Opak menuju pantai, diolah menjadi kotak tisu, miniatur rumah joglo klasik, hingga hiasan dinding.

Meski baru dimulai beberapa bulan ini, berbagai kerajinan yang dihasilkan sangat diminati pasar Jerman dan Amerika Serikat.

”Rencana ke depan ini akan kita masukkan ke paket wisata belajar membuat kerajinan laut, dalam paket edu-ecowisata”, ungkap Dwi di Baros               

Untuk membuat satu buah kerajinan dari kayu sampah laut kata Dwi Ratmanto, butuh waktu antara setengah hari hingga satu hari penuh, tergantung tingkat kesulitan. Saat ini, jumlah kerajinan yang dibuat baru sekitar belasan item, karena tergantung pesanan.

”Untuk membuat kerajinan sangat mengandalkan insting seperti pelukis, siapa saja yang memiliki kreatifitas tinggi, nilai jual kerajinannya juga akan bagus”, lanjutnya.    

Dwi Ratmanto menambahkan, untuk harga kerajinan kayu sampah laut buatan KP2B sangat bervariasi, kisarannya antara Rp 75 ribu hingga diatas Rp 1 juta. Hingga kini, sebanyak 200 kilogram lebih kayu sampah laut, sudah diolah menjadi berbagai barang kerajinan.